Menikah Itu Bukan Soal Menemukan yang Tepat, tapi Jadi Tepat untuk Satu Sama Lain
Saya pernah duduk di sebuah pelaminan, bukan sebagai pengantin, tapi sebagai sahabat dekat dari dua orang yang baru saja bersumpah akan saling menjaga seumur hidup. Saya ingat tatapan mereka — penuh harap, penuh cinta, dan penuh keyakinan. Tapi saya juga tahu, cinta saja tak akan cukup. Beberapa tahun kemudian, pasangan itu bercerai. Bukan karena mereka tidak saling mencintai lagi. Tapi karena mereka tidak siap menghadapi lelah, kecewa, dan realitas yang datang dalam paket pernikahan. Dari situ saya belajar: mencari pasangan untuk pernikahan yang langgeng bukan tentang siapa yang paling cocok di awal, tapi siapa yang bisa tetap kita pilih ketika semuanya terasa tidak ideal. Dan, anehnya, perjalanan itu dimulai dari hal-hal kecil — termasuk kejernihan cara kita melihat orang lain. Mata yang Jernih Membantu Hati Lebih Selektif Dalam proses mencari pasangan, kita sering terlalu fokus pada kesamaan: selera musik, makanan favorit, tipe humor. Tapi yang lebih penting sebenarnya ada...