10 Hidangan Lebaran Buatan Ibu yang Selalu Dirindukan

 Lebaran nggak cuma soal silaturahmi dan baju baru, tapi juga soal makanan enak yang selalu bikin kangen! Nggak ada yang bisa ngalahin kehangatan rumah dan aroma masakan ibu yang memenuhi dapur saat hari raya tiba. Dari ketupat sampai opor ayam, setiap hidangan punya cerita dan rasa khas yang bikin momen Lebaran makin spesial. 



Yuk, nostalgia dengan hidangan Lebaran buatan ibu yang selalu dirindukan!

1. Ketupat, Simbol Lebaran yang Nggak Bisa Dilewatkan

Nggak lengkap rasanya Lebaran tanpa ketupat. Nasi yang dibungkus dalam anyaman daun kelapa ini punya tekstur kenyal yang pas banget dimakan dengan opor atau rendang. Proses membuatnya pun butuh kesabaran, tapi hasilnya selalu bikin bangga. Aroma ketupat yang baru matang benar-benar khas dan bikin air liur menetes!

2. Opor Ayam, Kuah Gurih yang Selalu Ditunggu

Opor ayam adalah hidangan yang selalu ada di meja makan saat Lebaran. Ayam yang dimasak dengan santan dan rempah seperti lengkuas, serai, serta daun salam menghasilkan rasa gurih yang meresap sempurna. Saat disantap dengan ketupat dan taburan bawang goreng, rasanya seperti pelukan hangat dari ibu!

3. Rendang, Juara Hidangan Daging

Siapa yang bisa menolak kelezatan rendang buatan ibu? Daging sapi yang dimasak perlahan dengan santan dan aneka rempah ini punya cita rasa gurih, manis, dan pedas yang khas. Butuh waktu berjam-jam untuk memasaknya, tapi justru itulah yang bikin rendang semakin istimewa. Teksturnya yang empuk dan bumbu yang meresap bikin nggak cukup makan satu potong saja!

4. Sambal Goreng Ati, Pelengkap yang Wajib Ada

Sambal goreng ati jadi pasangan sempurna untuk opor dan ketupat. Perpaduan hati ayam atau sapi dengan kentang yang dimasak dalam bumbu pedas manis selalu bikin nambah nasi. Aroma daun jeruk dan lengkuasnya bikin hidangan ini makin menggugah selera!

5. Semur Daging, Manis Gurih yang Menggoda

Semur daging punya rasa manis gurih khas kecap yang selalu mengingatkan pada masakan rumah. Daging yang dimasak lama dengan bawang merah, bawang putih, pala, dan cengkeh membuat teksturnya lembut dan bumbunya meresap sempurna. Makan semur dengan nasi putih panas? Dijamin bahagia!

6. Lontong Sayur, Sarapan Andalan di Hari Raya

Setelah semalaman begadang karena takbiran, lontong sayur jadi penyelamat pagi di hari Lebaran. Kuah santannya yang kaya rempah, ditambah irisan labu siam dan kacang panjang, bikin perut langsung nyaman. Kalau ada tambahan telur balado atau kerupuk, makin nikmat!

7. Kue Nastar, Manis Legit yang Selalu Habis Duluan

Nggak cuma makanan berat, kue kering juga jadi bagian penting dari Lebaran. Nastar dengan isian selai nanas yang manis asam pasti selalu jadi favorit keluarga. Teksturnya yang lembut dan lumer di mulut bikin sulit berhenti ngemil.

8. Kastengel, Kue Keju yang Selalu Jadi Rebutan

Buat yang suka rasa gurih, kastengel adalah juaranya! Kue kering dengan keju yang melimpah ini punya aroma khas yang bikin ketagihan. Rasanya yang renyah dan gurih cocok banget buat teman ngobrol di ruang tamu.

9. Putri Salju, Lembut dan Manis Seperti Namanya

Putri salju punya ciri khas taburan gula halus yang bikin sensasi dingin di mulut. Teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam bikin kue ini nggak pernah absen di toples Lebaran. Pasti selalu ada momen rebutan kue ini di rumah!

10. Es Buah, Kesegaran di Tengah Makan Besar

Setelah puas menikmati makanan berat, es buah buatan ibu jadi penyegar yang ditunggu-tunggu. Campuran buah segar dengan sirup manis dan es batu bikin suasana Lebaran makin lengkap. Rasa segarnya pas banget buat menutup sesi makan siang yang mengenyangkan.


Lebaran selalu punya cerita di setiap hidangan yang tersaji. Masakan ibu bukan cuma soal rasa, tapi juga kenangan dan kehangatan yang selalu bikin rindu. Apa makanan Lebaran favoritmu yang paling kamu tunggu-tunggu setiap tahun? 😊

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menikah Itu Bukan Soal Menemukan yang Tepat, tapi Jadi Tepat untuk Satu Sama Lain

Image
Saya pernah duduk di sebuah pelaminan, bukan sebagai pengantin, tapi sebagai sahabat dekat dari dua orang yang baru saja bersumpah akan saling menjaga seumur hidup. Saya ingat tatapan mereka — penuh harap, penuh cinta, dan penuh keyakinan. Tapi saya juga tahu, cinta saja tak akan cukup. Beberapa tahun kemudian, pasangan itu bercerai. Bukan karena mereka tidak saling mencintai lagi. Tapi karena mereka tidak siap menghadapi lelah, kecewa, dan realitas yang datang dalam paket pernikahan. Dari situ saya belajar: mencari pasangan untuk pernikahan yang langgeng bukan tentang siapa yang paling cocok di awal, tapi siapa yang bisa tetap kita pilih ketika semuanya terasa tidak ideal. Dan, anehnya, perjalanan itu dimulai dari hal-hal kecil — termasuk kejernihan cara kita melihat orang lain. Mata yang Jernih Membantu Hati Lebih Selektif Dalam proses mencari pasangan, kita sering terlalu fokus pada kesamaan: selera musik, makanan favorit, tipe humor. Tapi yang lebih penting sebenarnya ada...
Read more

Kisah Bhrisco Jordy Mengubah Wajah Pendidikan Papua

Image
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan pendidikan di kota-kota besar Indonesia, masih ada wilayah yang berjuang keras agar anak-anaknya bisa membaca dan menulis dengan lancar. Salah satunya adalah Papua, tanah yang kaya dengan sumber daya alam dan budaya yang keindahannya mendunia, tetapi masih menghadapi tantangan besar dalam dunia pendidikan. Pada banyak daerah pedalaman, sekolah berdiri dengan fasilitas terbatas, dan anak-anak belajar dengan semangat tinggi meski tanpa dukungan sumber daya memadai. Bhrisco Bertekad Memajukan Pendidikan Anak Papua. Sumber foto: Aminef Dari kondisi itulah muncul secercah harapan bernama Papua Future Project (PFP). Gerakan ini dipelopori oleh Bhrisco Jordy Dudi Padatu, seorang pemuda Papua yang percaya bahwa pendidikan adalah kunci perubahan. Melalui PFP, ia berupaya menumbuhkan budaya literasi, memberantas buta huruf, serta menanamkan nilai-nilai hidup bagi anak-anak di tanah kelahirannya. Dari pulau kecil bernama Mansinam, langkah kecil Bhri...
Read more

Menjelajah Rasa di Medan, Jangan Lupa Jaga Mata: Waspadai Mata Kering SePeLe

Image
   Beberapa minggu lalu, saya akhirnya kembali menginjakkan kaki di Medan, kota yang terkenal dengan surganya kuliner. Rasanya belum lengkap kalau belum menyantap Lontong Medan pagi-pagi, menjajal Soto Sinar Pagi yang melegenda, atau berburu durian Ucok malam-malam. Tapi di tengah semangat mencicipi berbagai makanan khas ini, saya diingatkan lagi tentang pentingnya menjaga kesehatan—bukan hanya soal perut, tapi juga mata.  Sejak turun dari pesawat dan langsung berpindah dari satu kedai ke kedai lainnya, saya mulai merasakan gejala yang sebenarnya sudah sering terjadi tapi kerap saya abaikan: mata terasa sepet, perih, dan lelah. Awalnya saya pikir karena kurang tidur, tapi ternyata gejalanya terus muncul. Inilah yang kemudian saya sadari sebagai tanda-tanda mata kering. Tanda-Tanda Mata Kering yang Harus Diwaspadai: SePeLe Saya menyebutnya  SePeLe : Sepet, Perih, Lelah. Tiga gejala ini ternyata sangat umum dialami oleh siapa pun yang aktif, apalagi saat traveling atau...
Read more